Dheny Window
Blora - Demi menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Blora menyediakan tempat sampah organik dan anorganik, Sabtu (07/11/2022).
Permasalahan mengenai sampah menjadi isu yang sangat mendesak belakangan ini, tak terkecuali bagi Rutan Blora. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran warga binaan dan pengunjung dalam mengelompokkan sampah sesuai dengan jenisnya. Ditambah lagi, apabila sampah-sampah tersebut tercampur dan dijadikan satu di tempat sampah tentu mengakibatkan pembusukan yang mana mengganggu lingkungan sekitar dan menyebabkan bau busuk. Untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut, Rutan Blora menyediakan tempat sampah organik dan anorganik sesuai dengan jenis sampahnya.
Tempat sampah tersebut dibagi menjadi dua, yakni warna hijau untuk sampah organik dan warna kuning untuk sampah anorganik. Sampah organik sendiri yaitu sampah yang berasal dari benda hidup dan mudah terurai, seperti daun, kayu, buah dan sayur busuk, dsb. Sementara itu, yang dimaksud sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari benda yang tak hidup dan sulit terurai, seperti plastik, styrofoam, kaca, dsb.
Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Blora, Tri Joko Wiyono berharap dengan adanya tempat sampah organik dan anorganik tersebut dapat menciptakan lingkungan Rutan Blora yang bersih, nyaman, dan aman.
"Permasalahan sampah ini memang sangat kompleks. Dengan adanya pengelompokan tempat sampah tersebut, kami berharap dapat menanggulangi permasalahan sampah di Rutan Blora sehingga Rutan Blora menjadi tempat yang nyaman bagi warga binaan, petugas pemasyarakatan, dan pengunjung", ujar Tri Joko.
Dengan adanya pengelompokan sampah tersebut, permasalahan mengenai pemilahan sampah di Rutan Blora dapat teratasi sehingga turut menjaga kelestarian lingkungan hidup. Di sisi lain, dengan adanya tempat sampah organik dan anorganik tersebut juga menciptakan kenyamanan dan kebersihan di lingkungan Rutan Blora.
Narsono Son 
Candra Putra 
